Aku masih ingat sekali dulu waktu kecil aku sudah merencanakan ingin bersekolah dimana. Aku memang sangat kompak sekali dengan kakakku. Kami merencanakan ingin masuk ke SD (waktu itu kami masih TK dan umur kami hanya berselisih 6 bulan), SMP, SMA dan Universitas yang sama.
Waktu berjalan dan kakakku mulai melanjutkan ke Universitas yang kami inginkan (UGM). Memang itu cita-cita kami untuk melanjutkan pendidikan di kota Yogyakarta itu. Cita-citaku masih sama, sampai akhirnya insiden itu terjadi. Insiden dimana aku telah dikecewakan orang yang (dulu) aku sayangi dan akhirnya aku memutuskan untuk menghindar dari dia dan ingin memulai sesuatu yang benar-benar baru.
Karena itu aku memutuskan ingin berkuliah di Bandung atau Jakarta. Kedua orang tuaku juga mendukung aku berkuliah disana. Karena memang beliau menginginkanku untuk berlatih mandiri. Orang tuaku memang tidak seperti orang tua pada umumnya. Memang aku adalah anak tunggal, tapi mereka selalu mengajarkanku untuk mandiri dari aku kecil. Padahal kebanyakan orang tua pasti takut melepaskan anak perempuannya (tunggal) untuk hidup di kota yang 'sekelas' Bandung atau Jakarta.
Memang awalnya hanya terkesan emosi sesaat. Dan aku juga sempat meragukan apakah aku mampu menjalaninya. Jujur sedih pertama kali aku berpisah dengan kedua orang tuaku. Tapi aku sudah memilih keputusan ini. Dan aku harus bertanggung jawab dengan apa yang telah aku pilih. Namun kenyataannya aku mampu melakukannya sampai sekarang. Aku sangat bersyukur karena keputusanku pada saat itu adalah keputusan yang benar dan yang terbaik untuk aku.
Satu hari dari sekarang umurku akan genap berusia 22 tahun. Dan lima hari dari sekarang aku akan menyelesaikan kewajiban terakhirku sebagai seorang mahasiswa (amin). Semoga di hari itu S.Kom dan nilai A menjadi kado terindah di umurku ke 22 tahun.
Sedih mengakhiri ini semua, tapi life must go on dan itu adalah babak baru untuk melanjutkan hidupku dan mencapai semua cita-citaku. Begitu banyak hal yang aku dapat selama berkuliah di Binus. Mulai dari pertemanan, cinta dan perbedaan. Disini aku menemukan teman-teman dengan background yang berbeda-beda dan aku belajar menghargai adanya perbedaan. Perbedaan itu indah, karena dengan berbeda kita bisa saling melengkapi dan tidak seharusnya perbedaan dihadapi dengan kekerasan.
Cinta sedikit banyak merubah aku menjadi seorang yang harus dewasa. Karena cinta aku belajar untuk tidak tergesa-gesa dalam memutuskan sesuatu. Memang kisah percintaanku selama masa perkuliahan ini belum mencapai titik puncaknya. Bahkan bisa dikatakan aku belum beruntung.
Mulai dari keputusan yang terburu-buru untuk memulai suatu hubungan yang mengakibatkan kejenuhan dalam hubungan tersebut dan kemudian aku memutuskan untuk sendiri. Tapi entah kenapa hal itu masih terjadi sampai sekarang. Sampai aku merasa jatuh cinta dengan dosenku.
Ya itu kenyataan, bukan cerita film ataupun sinetron. Tapi aku benar-benar mengalaminya. Itupun juga belum merupakan akhir bahagia dari kisah percintaanku, karena kesalahpahaman telah merubah hubungan kita. Namun memang itu kenyataan yang harus dihadapi dan bukan alasan buatku untuk berhenti mencari cinta yang sesungguhnya.
Mungkin beberapa hari lagi memang akhir cerita di Universitas itu, tapi sebenarnya itu adalah awal dari semuanya. I'll miss you all :)
No comments:
Post a Comment